Belum sampai situ saja petualangan kita,karena kita belum bertemu dengan teman-temannya jerry yang sudah ada di pantai sawarna tersebut.Karena hp kita berdua tidak dapt sinyal,kita mencoba minta bantuan pada penduduk sekitar yang memang sepertinya sebagai pengurus pintu masuk sawarna tersebut.Akhirnya kita di bantu oleh penduduk mencari teman-temannya jerry di dalam penginapan-penginapan yang ada,namun nihil tidak ketemu dan akhirnya kita mencoba meminjam hp penduduk tersebut untuk menghubungi teman-teman jerry,dan akhirnya kita dapat kabar bahwa teman-teman jerry sedang ada di pantai sawarna nya tersebut tidak sedang ada di penginapannya.Baik langsunglah saya dan jerry masuk ke dalam menuju pantai sawarna dengan biaya amsuknya itu sekitar Rp 7.000,- dan harus melewati jembatan gantung yang lumayan membuat saya sendiri takut -_-.Karena jembatan gantung itu cukup tinggi dan panjang nya cukup membuat jantung saya dag dig dug saat melewati jembatan itu dengan mengendarai kendaraan sepeda motor.
Sesampainya kita di dalam ,lagi-lagi tantangan menghadang,kita berdua harus melintasi pasir untuk membawa motor kita ke dalam.Yap coba bayangkan pasir di lintasi oleh motor biasa matic pula,sering kali motor tersendat tak mampu jalan dan berat untuk di dorong.Bensin pun mulai hampir habis,dengan sekuat tenaga kita gas dan dorong terus motor hingga kedalam pinggiran pantai.Sesampainya di pinggiran pantai,kita parkirkan kendaraan kita dan jerry pun mencoba mencarai teman-temanya di tengah kegelapan angin pantai yang dingin menuju setiap sekerumunan orang yang ada di pantai malam itu sekitar sudah jam 11 malam -_-.Akhirnya kita pun bertemu dengan teman-temannya jerry yang sedang ada di sekitar api unggun yang berada di tengah pinggir pantai.
Sesampai nya kita di sana dan berkumpulnya dengan teman-temannya jerry,kita pun ngobrol-ngobrol sambil ngopi ngerokok dan menikmati angin malam di pinggir pantai dan di temani suara gemuruh ombak yang sangat indah.Disana saya jerry dan teman-temannya jerry bertemu dengan bule malaysia.Kami ngobrol-ngobrol dengan bule itu,dan ternyata bule itu memiliki istri di pelabuhan ratu.Namun bule tersebut di tinggal nikah lagi sama istrinya,sehingga bule itu memutuskan tinggal di pantai sawarna itu dengan menempati salah satu penginapan yang ada di pantai sawarna itu sudah cukup lama katanya.Bercanda tertawa-tawa kami lakukan disana hingga tengah malam.Saya merasa lelah dan saya pun hanya bisa duduk kedinginan dan menguap sesekali -_-.Saat sudah jam 1 dini hari diantara kami pun sudah ada yang tertidur di bale-bale dekat warung-warung pinggir pantai sawarna itu.Dan masih ada yang belum bisa tidur karena dinginnya angin laut tengah malam,termasuk saya haha.
Inisiatif saya ambil kaoskaki di sepatu saya untuk saya gunakan karena dingin nya angin laut malam itu.Jerry dan yang lain pun mengikuti apa yang saya lakukan.Dingin pun masih tak tertahan menembus badan saya dan mungkin juga beberapa dari kami.Hingga akhirnya kami yang belum tidur mengumpulkan sebanyak-banyaknya batok kelapa untuk kami bakar jadi api unggun.Tak hanya itu dengan hangat nya kopi kami coba hangatkan tubuh kami agar bisa tidur karena keesokan harinya kami akan pulang.Terus jam berputar,dan api unggun pun sudah ada kami gelar tikar di sekitar api unggun untuk tidur di dekat api unggun tersebut agar tubuh merasakan hangat.Selanjutnya bisa di baca di Pantai Sawarna part 4.
0 komentar:
Posting Komentar